Ischialgia

(sourcepict : https://www.dorsoo.com/blog/what-is-ischialgia-sciatica/)

Aktivitas sehari-hari dan manusia adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Aktivitas tersebut berupa kemampuan manusia untuk melakukan kebutuhan untuk dirinya seperti berdiri, berjalan, makan, mandi, bekerja, bersosialisasi di lingkungan masyarakat dan sebagainya. Banyaknya aktivitas tersebut, tak jarang membuat sebagian besar masyarakat mengeluhkan nyeri pada tubuhnya. Kesalahan postur yang buruk saat beraktivitas sangat berpengaruh terhadap munculnya nyeri pada tubuh, misalnya posisi tubuh ketika duduk di kursi, posisi mengangkat barang yang letaknya lebih rendah, dan posisi tidur yang baik dan benar. Kurang tepatnya posisi postur saat melakukan aktivitas yang bersifat berulang-ulang dan terus menerus, tentunya menimbulkan keluhan nyeri, terutama nyeri punggungbawah. Enam dari sepuluh orang menderita nyeri punggung bawah setiap tahunnya. Punggung bawah menyangga sebagian berat tubuh, sehingga otot rangka dan ligament pada area punggung bawah rentan terhadap kerusakan

PENGERTIAN

Ischialgia (sciatica) adalah sindrom yang ditandai dengan nyeri yang menyebar dari punggung ke bokong dan anggota gerak bawah. Beberapa nyeri punggung terkait dengan nyeri akar saraf. Nyeri ini sangat jarang dibandingkan nyeri punggung sederhana dan menyebabkan sekitar 5% kasus nyeri punggung. Nyeri akar saraf biasanya disebabkan oleh kompresi pada pangkal saraf sumsum tulang belakang. Ischialgia (sciatica), di mana saraf ischiadicus yang berada sepanjang tungkai mengalami iritasi merupakan contoh nyeri akar saraf yang relatif sering terjadi.

PENYEBAB

Salah satu penyebab kondisi Ischialgia adalah Spondylolisthesis dan degeneratif, Spondylolisthesis umumnya terjadi pada pasien lansia dengan usia lebih dari 40 tahun. Faktor resiko yang lebih banyak terserang Spondylolisthesis adalah wanita (perbandingan wanita – pria : 4:1). Sebanyak 90% dari kasus Spondylolisthesis terjadi pada L4 – L5, dan 10% dari kasus terjadi pada L3 – L4 atau L5 – S1.

PATOFISIOLOGI

Saraf sciatic terdiri dari akar saraf L4 sampai S3. Akar saraf ini menyatu untuk menciptakan saraf sciatica besar di rongga panggul. Saraf sciatic kemudian keluar dari panggul melalui foramen sciatic di posterior. Setelah keluar dari panggul, saraf berjalan inferior dan anterior ke piriformis dan posterior ke gemellus superior, gemellus inferior, obturator internus, dan quadratus femoris. Selanjutnya, saraf sciatic memasuki paha posterior dan berjalan melalui bisep femoris. Akhirnya, saraf sciatic berakhir di lutut posterior di fossa poplitea sehingga menimbulkan saraf tibialis dan fibula umum. Gejala linu panggul terjadi ketika ada patologi di mana saja di sepanjang jalur saraf ini. Patologi ini dapat berupa salah satu kondisi yang tercantum dalam diagnosis banding.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI

Modalitas yang digunakan adalah Microwave Diathermy (MWD) dan William Flexion Exercise. Micro Wave Diathermy (MWD) termasuk dalam high frequency currents yaitu arus frekuensi tinggi bolak-balik dengan frekuensi sebesar 2456,915 dan 433,92 MHz, panjang gelombang 12,24 dan 69 cm dengan daya penetrasi pada jaringan sebesar 3 cm. Prinsip produksi gelombang mikro pada dasarnya sama dengan arus listrik bolak-balik frekuensi tinggi lainnya. Hanya, untuk memperoleh frekuensi yang lebih tinggi diperlukan sebuah tabung khusus atau valve yang disebut Magnetron.

Efek panas yang dihasilkan oleh Microwave Diathermy (MWD) akan menyebabkan perubahan pada tubuh. Efek panas yang dihasilkan dari Micro Wave Diathermy dapat berpengaruh pada jaringan tubuh dibawahnya. Panas memiliki efek langsung ada pembuluh darah. Hal tersebut menyebabkan terjadinya vasodilatasi pembuluh darah. Terjadinya dilatasi pembuluh darah akan diikuti dengan peningkatan aliran darah kapiler sehingga pembuangan sisa-sisa hasil metabolisme yaitu zatzat inflamasi seperti prostaglandin, histamin, dan asam laktat yang menumpuk dijaringan akan ikut terbuang, sehingga terjadi rileksasi pada otot, dan dengan terjadinya rileksasi otot akan menyebabkan nyeri dan spasme otot menurun.

Dosis terapi MWD dapat diberikan sesuai dengan kondisi akut dan kronis terjadinya keluhan. Pada kondisi akut waktu terapi selama 5 – 10 menit, sedangkan untuk kondisi kronis waktu terapi selama 15 – 30 menit. Daya yang diberikan sekitar 200 watt, sehingga dapat menaikkan suhu tubuh dalam kisaran 40 – 45o C (Singh, 2012).

Latihan pada punggung bawah (back exercise) mempunyai manfaat untuk memperkuat otot-otot perut dan otot-otot punggung sehingga tubuh dalam keadaan tegak secara fiiologis (Dachlan, 2009). Salah satu teknik back exercise yang dilakukan adalah William Flexion Exercise. William flexion exercise diperkenalkan oleh dr. Paul Williams. Program latihan ini banyak ditujukan pada pasien-pasien LBP kronik.

Latihan ini memiliki enam gerakan yang dilakukan. Manfaat dari latihan ini adalah untuk peregangan area punggung bawah, penguatan otot-otot perut, dan koreksi postur. Gerakan lain dari latihan William Flexion Exercise adalah pelvic tilting, partial sit-up, single knee to chest, double knee to chest, dan squat.

KESIMPULAN

Ischialgia (sciatica) adalah sindrom yang ditandai dengan nyeri yang menyebar dari punggung ke bokong dan anggota gerak bawah. Beberapa nyeri punggung terkait dengan nyeri akar saraf. Tujuan Efek panas yang dihasilkan oleh Microwave Diathermy (MWD) akan menyebabkan perubahan pada tubuh. Efek panas yang dihasilkan dari Micro Wave Diathermy dapat berpengaruh pada jaringan tubuh dibawahnya. Panas memiliki efek langsung ada pembuluh darah, dan tujuan dari latihan Mc kenzie ialah untuk meningkatkan lingkup gerak sendi, meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan kemampuan fungsional. Untuk hasil yang lebih baik Pasien disarankan untuk melanjutkan latihan di rumah sesuai yang telah dilakukan terapis dengan bimbingan dan dukungan segenap anggota keluarga agar kemampuan aktivitas fungsional dapat kembali seperti semula.

DAFTAR PUSTAKA

Bull, E dan Archard, G. 2007. Nyeri Punggung. Dialihbahasakan oleh Surapsari, J. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Dachlan, L.M. 2009. Pengaruh Back Exercise pada Nyeri Punggung Bawah. Tesis. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
Davies, Kim. 2007. Buku Pintar Nyeri Tulang dan Otot. Dialihbahasakan oleh Mardiana, D. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Devlin, V.J. 2012. Spine Secret Plus. 2nd ed. United States : Elsevier Mosby. Kisner, C dan Colby, L.A. 2007. Therapeutic Exercise Foundation and Techniques.
Norkin, C.C. dan White, D.J. 2009. Measurement of Joint Motion : A Guide to Goniometry. 4 th ed. Philadelphia : F.A. Davis Company.
Setianingrum. 2015. Penatalakanaan Fisioterapi pada Ischialgia Sinistra e.cHernia Nucleus Pulposus (HNO) di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Singh, J. 2012. Textbook of Electrotherapy. 2nd ed. New Delhi : Jaypee Brothers Medical Publisher.
Susanti, N. 2010. Beda Pengaruh Latihan McKenzie dengan William Flexi terhadap Peningkatan Lingkup Gerak Sendi Lumbal pada Low Back Pain Miogenik. Jurnal Unikal
The Healthy Back Institute. 2011. Sciatica : What Causes It and How to Get Lasting Sciatic Pain Relief. Diakses: 6 April 2017. www.losethebackpain.com /conditions/sciatica/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *